Seratusan ema-emak menggerebek Wisma Bahagia yang diduga menjadi sarang maksiat. (foto/ist) |
Warga membawa kartun yang dibentangkan bertuliskan “Emak-emak menolak kampung kita tempat maksiat”. Hal ini pula yang membuat warga resah atas aktivitas prostitusi yang dilakukan.
"Kami warga meminta agar Wisma ini ditutup,harus turun emak-emak, karena meresahkan,penginapan ini kerab dijadikan tempat maksiat,prositusi,” pungkas Wati.
Dalam aksi nya para emak-emak yang merangsek masuk di setiap ruang penginapan itu mendapati pasangan bukan suami istri berada dikamar penginapan itu.
"Kita juga mendapati laki-laki dan perempuan bukan suami istri dalam kamar itu,kita suru keluar mereka,kami tidak terima kampung kami di jadikan tempat maksiat,tempat zina,ini hanya membuat sial kampung kami menanggung dosanya, pemilik penginapan meraup untung kami mendapat dosa dan sial bagi warga,” pungkas Rina, warga setempat.
Para wargapun membubarkan diri sembari mengancam akan melakukan aksi yang serupa bilah mana Wisma Bahagia itu tidak ditutup. [zein]