Tim PKM LPPM Unimed Lakukan Pendampingan Pemanfaatan APE Berbasis Musik Bagi Anak Berkebutuhan Khusus.(foto/ist) |
Tim PKM diketuai Artha Mahindra Diputera, anggota Suri handayani Damanik, Asiah, Anada Leo Virganta, dan Mahfuzi Irwa.
Kegiatan pendampingan diikuti seluruh guru dan terapis Yayasan Bina Ananda Mandiri Marelan. Pendampingan diharapkan dapat memberikan keterampilan kemampuan untuk memanfaatkan APE berbasis musik di sekolah.
Ketua Yayasan Bina Ananda Mandiri Marelan Ibu Erwiati, menyampaikan, pendampingan sangat dibutuhkan untuk dapat meningkatkan keterampilan pada guru dan terapis di Yayasan Bina Ananda Mandiri Marelan.
Dengan adanya kegiatan sebelumnya yang telah terjalin dengan tim dan ini adalah kegiatan yang kedua yang berfokus pada penyelesaian permasalahan guru dan terapis untuk anak berkebutuhan khusus.
Program kemitraan masyarakat berupaya untuk meningkatkan keterampilan guru dan terapis untuk memberikan pendampingan dalam memberikan stimulasi kepada anak berkebutuhan khusus dengan memanfaatkan musik.
Selain itu Tim juga memberikan Alat Permainan Edukatif bernama “Kereta Musik” kepada yayasan. Kereta musik dikembangkan dengan bentuk menyerupai kereta yang terbuat dari kayu yang terdiri atas satu lokomotif dan empat gerbong.
Setiap gerbong terdapat alat musik yang dapat digunakan untuk menstimulasi anak berkebutuhan khusus. Ketera musik yang kokoh juga dapat digunakan sebagai media untuk menfokuskan anak supaya dapat berkonsentrasi pada kegiatan yang diberikan oleh guru dan terapis.
Kegiatan pendampingan menghadirkan dua narasumber yaitu bapak Rafael Lisinus Ginting, yang membawakan materi tentang pendekatan Anak Berkebutuhan Khusus dan Anada Leo Virganta, yang memberikan materi keterampilan musik pada terapis.
Pemaparan materi dilanjutkan dengan diskusi dan tanyajawab dengan peserta yang ingin mengetahui lebih dalam terkait materi pemanfaatan APE berbasis musik.
Ketua Yayasan dan guru menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim dari Unimed yang telah memberikan pendampingan dan wawasan baru.
Karena selama ini pemanfaatan musik dalam stimulasi dan terapi hanya memanfaatkan musik dari audio yang masih memiliki beberapa kendala dalam stimulasi karena sebagain anak memiliki karakteristik yang tidak bisa mendengar musik dengan irama tertentu.
Terapis yayasan berharap ada pendampingan lanjutan untuk meningkatkan keterampilan terapis dalam pemanfaatan APE lainnya.[rasid]